August 2012 | INDAHNYA SALING BERBAGI

Wednesday, August 8, 2012

Jurus Jurus Takwa

bedah buku, jurus jurus takwa, habib novel

Seorang lelaki berkata kepada temannya " Rezeki tidak bakal datang kecuali lewat usaha dan pekerjaan"

"Rezeki ada dalam kekuasaan Allah , usaha, kegiatan dan pekerjaan hanyalah salah satu penyebab datangnya rezeki, Allah memberikan rezekiNYA dengan atau tanpa sebab" jawab temannya yang memiliki keimanan.

"Rezeki tidak akan pernah dapat diperoleh kecuali dengan bekerja dan berusaha" kata orang itu
"Sudah kukatakan padamu bahwa pekerjaan dan usaha hanyalah sebab, Allah lah sesungguhnya rezeki"
 " Baiklah jika ucapanmu benar, duduklah di tempatmu ini dan aku akan berusaha dan bekerja, coba kita lihat nanti siapa yang akan mendapatkan rezeki"
"Silahkan"
Lelaki itu lalu keluar baru sampai di dekat pintu rumah telah memperoleh sebuah apel, ia membawa apel itu dan memberikannya kepada temannya, "Lihatlah bagaimana usahaku membuahkan hasil, karena aku berusaha dan bekerja,makanya mendapatkan rezeki. Makanlah apel itu"

Temannya membiarkannya hingga selesai berbicara kemudian berkata " Sekarang coba lihat siapa yang sebenarnya mendapatkan rezeki?"

"Aku, karena aku mau berusaha"
" Mana rezekimu? akulah yang memakan apel ini, aku yang memperoleh rezeki, kau tidak memperoleh apa apa.Kau hanyalah seorang pembantu, kau pergi hanya mengambilkan rezekiku , meski aku duduk dirumah tapi Allah memberiku apel.Sedangkan kau yang pergi dan berusaha, tapi pulang dengan tangan kosong Allah hanya menjadikan kau sebagai pembantu dan tidak memberimu apa apa mana rezekimu?"

Lelaki itu tertunduk, merenung ia lalu berkata" La ilaha ilallah, benar sekali ucapanmu.Kau duduk di rumah tetapi mendapatkan apel sedangkan aku pergi dan berusaha tapi tidak memperoleh apa apa.

Cerita tersebut saya kutip dari buku " Jurus Jurus Takwa" karya Habib Novel Bin Muhammad Alaydrus yang beberapa waktu yang lalu mengisi  Pengajian pada Malam Khotmil dan Nuzulul Qur'an dan Launching Buku "Jurus-Jurus Takwa" di Masjid PLN Purwosari bagi yang penasaran ingin memiliki dan membacanya silahkan datang saja ke Majlis Ar Raudhah yang bertempat  di Jln Dewutan No 112 Semanggi Pasar Kliwon Solo.Untuk download mp3 ketika bedah buku "Jurus Jurus Takwa" silahkan DOWNLOAD JURUS JURUS TAKWA

Kewajiban Menuntut Ilmu

ilmu, kewajiban, menuntut ilmu
Menuntut ilmu itu wajib. Jika dilakukan, maka ia bernilai ibadah. Bahkan, dalam sebuah haditsnya, Rasulullah Saw menegaskan, orang yang pergi untuk menuntut ilmu sama dengan membuka jalan menuju surga.
“Barangsiapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga dan sesungguhnya para malaikat  membentangkan sayapnya karena ridla (rela) terhadap orang yang mencari ilmu…” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majjah).
“Barangsiapa  keluar (pergi) untuk mencari ilmu maka ia berada di jalan Allah sehingga kembali” (HR. Tirmidzi).
Rasulullah Saw juga menjelaskan lima golongan manusia terkait ilmu, yang celaka adalah golongan kelima.
Qoolan Nabiyu Shallallaahu ‘alaihi wasallam. Kun ‘aliman, au muta’alliman, au mustami’an, au muhibban. Walam takun khomisan, fatahlik.
“Nabi Saw bersabda: Jadilah engkau orang berilmu, atau orang yang menuntut ilmu, atau orang yang mau mendengarkan ilmu, atau orang yang menyukai ilmu. Dan janganlah engkau menjadi orang yang kelima maka kamu akan celaka” (HR. Baihaqi).
Rasul Saw memerintahkan umatnya menjadi ‘Alim (orang berilmu, guru, pengajar). Jika belum sanggup,  jadilah Muta’ammilan (orang yang menuntut ilmu, murid, pelajar, santri) atau menjadi pendengar yang baik (Mustami’an), paling tidak menjadi Muhabban –pecinta ilmu, simpatisan pengajian, donator lembaga dakwah dan pendirikan dengan harta, tenaga, atau pikiran, atau mendukung majelis-majelis ilmu.
Rasul Saw menegaskan, jangan jadi orang kelima (Khomisan), yaitu tidak jadi guru, murid, pendengar, juga tidak menjadi simpatisan atau supporter. Celakalah golongan kelima ini. “Fatahlik!”
1.      Menjadi Orang yang ‘alim : Menjadi orang yang bisa  mengajarkan dan mengamalkan ilmunya , orang alim bukan hanya dia yang memakai baju koko, peci atau pun sarung tapi lebih di nilai dari hatinya yang bersih dari berbagai macam penyakit hati missal : iri, dengki, sombong,sebab kalau hanya di nilai penampilan fisik ada juga yang menipu contohnya ada orang yang pakai baju rapi pakai peci tapi malahan kena masalah di peradilan gara gara melanggar hukum dan tak sedikit pula orang yang Cuma berpakaian ala kadarnya tapi malah taat pada aturan agama.
2.      Menjadi Murid ( Penuntut Ilmu ) : Menuntut ilmu itu merupakan kewajiban setiap muslim baik itu laki laki maupun perempuan, trus kapan kewajiban menutut ilmu itu?, dalam sebuah hadits yang di riwayatkan Muslim “Carilah ilmu dari buaian sampai liang lahat”jadi selama kita masih hidup kewajiban tersebut tetap masih berlaku di mana saja dan kapan saja kita berada, menuntut ilmu tidak harus di sekolah tapi bisa juga di pesantren, majlis taklim, mengikuti pengajian setiap sore bagi anak anak tapi jangan Cuma di bulan ramadhan saja tapi setelah ramadhan juga harus rutin ngaji.
3.      Menjadi Pendengar : Dalam hal ini bukan Cuma mendengarkan dari ceramah para ustadz tapi juga bisa melihat keadaan alam di sekitar kita yang dapat kita ambil pelajaran darinya, misalkan Nyamuk, hewan yang dituding membawa banyak penyakit mematikan ini.. Padahal karena adanya Nyamuk lah manusia membuat banyak anti-Nyamuk, mendirikan pabrik-pabrik, menciptakan begitu banyak penelitian dan mampu menghadirkan banyak lapangan kerja, karena Nyamuk banyak manusia bisa hidup, coba bayangkan kalau di sekitar kita tidak ada nyamuk sama sekali berapa orang yang bisa kehilangan pekerjaan, buat apa memproduksi anti nyamuk sedangkan nyamuknya saja tidak ada, Dalam menghisap darah hanya secukupnya kalau tidak mau celaka karena kalau terlalu kenyang tidak kan bisa terbang dan akhirnya mati di tangan manusia, dari peristiwa itu kita sebagai manusia tidak boleh serakah bila tidak ingin celaka, jangan sampai mengambil yang bukan haknya.

4.      Pencinta Ilmu : Mereka yang suka dengan di adakannya majlis majlis ilmu, memfasilitasi dengan apa yang dia punya baik harta, tenaga maupun pikiran, dalam hal ini peran orang tua juga berpengaruh terhadap perkembangan ilmu anaknya, jangan sampai Cuma membiarkan anaknya tanpa adanya pengawasan dari orang tua terutama dalam ilmu agama yang harus di tanamkan sejak dini , dengan cara kenalkan anak tersebut tentang ilmu agama bila tidak mampu sendiri ya di titipkan ke TPA, atau sekolah yang pelajaran agamanya  lebih banyak daripada pelajaran umum, Alhamdulillah di desa desa masih ada TPA untuk menambah ilmu agama setelah belajar dari sekolah umum waktu paginya, Terkadang orang tua kwatir anaknya tidak bisa pelajaran matematika, bahasa inggris , fisika ataupun yang lainnya sehingga dengan rela mengeluarkan banyak uang untuk ikut privat ke bimbingan belajar dengan tujuan mereka bisa pandai dibandingkan dengan anak yang lainya, tapi apakah orang tua tua sama khawatirnya apabila anaknya tidak bisa ilmu agama padahal itu hal yang sangat penting untuk keselamatan di dunia maupun di akherat kelak.
5.      Dan jangan sampai termasuk dalam golongan orang yang “Fatahlik”


Saturday, August 4, 2012

Mencium Tangan Orang Alim

Pemahaman tentang mencium tangan orang alim dan ziarah
Mencium tangan kepada GURUataupun orang tua merupakan salah satu wujud adab kita terhadap mereka, ingin lebih lengkap dengarkan file mp3nya download
  1. Pemahaman Mencium Tangan Orang Alim
  2. Kajian tanggal 7 Agustus  2012

Kajian Ramadhan 1433 H bersama Habib Novel Bin Muhammad Alaydrus



ar raudhah, habib novel bin muhammad alaydrus, aswaja, sklaten, ramadhan, rutinan ramadhan, nabi yusuf
Kajian rutin pada bulan Ramadhan 1433 H bersama Habib Novel Bin Muhammad Alaydrus kali ini akan membahas tentang Kisah kisah dari Nabi Yusuf , acara ini rutin setiap malam setelah sholat isya' dan tarawih di Majlis Ar Raudhah, bagi yang tidak bisa hadir di sana bisa menyimak dari radio alhidayah ataupun video streamingnya di Ar-raudhah.info atau di Justin.tv, untuk rekamannya bisa di download di bawah ini terima kasih.
  1. Kajian tanggal 21 Juli 2012
  2. Kajian tanggal 25 Juli 2012
  3. Kajian tanggal 26 Juli 2012 
  4. Kajian tanggal 27 Juli 2012 
  5. Kajian tanggal 28 Juli 2012
  6. Kajian tanggal 29 Juli 2012
  7. Kajian tanggal 30 Juli 2012
  8. Kajian tanggal 31 Juli 2012 
  9. Kajian tanggal 1 Agustus 2012 
  10. Kajian tanggal 2 Agustus 2012 
  11. Kajian tanggal 3 Agustus 2012 
  12. Kajian tanggal 4 Agustus 2012 
  13. Pengajian tanggal 5 Agustus 2012
Mungkin sahabat ada yang punya lebih lengkap mohon linknya di tulis di komentar agar bisa saling berbagi kepada yang lainnya.

Wednesday, August 1, 2012

Ceramah KH. Ahmad Asrori Al-ishaqi

KH. Ahmad Asrori Al Ishaqy, mbah asrori, ceramah mbah asrori, aswaja,Tarekat,Qadiriyah wa Naqsyabandiyah, foto kh ahmad asrori al ishaqy

KH. Ahmad Asrori Al-ishaqi merupakan putera dari Kyai Utsman Al-Ishaqi. Beliau mengasuh Pondok Pesantren Al-Fithrah Kedinding Surabaya. Kelurahan Kedinding Lor terletak di Kecamatan Kenjeran Kota Surabaya. Di atas tanah kurang lebih 3 hektar berdiri Pondok Pesantren Al-Fithrah yang diasuh Kiai Ahmad Asrori, putra Kiai Utsman Al-Ishaqy. Nama Al-Ishaqy dinisbatkan kepada Maulana Ishaq, ayah Sunan Giri, karena Kiai Utsman masih keturunan Sunan Giri. Semasa hidup, Kiai Utsman adalah mursyid Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah.
Untuk mendengarkan kembali ceramah beliau bisa di download dulu dibawah ini :
  1. Hakekat Dzikir part 1
  2. Hakekat Dzikir part 2
  3. Hakekat Dzikir part 3
  4. Hakekat Dzikir part 4
  5. Halal Bi Halal
  6. Iman
  7. Hikmah Dzikir
  8. Terhindar dari Dosa