Hindari Sifat Serakah

Berhubung sudah lama gak update blog, mumpung lagi ada ide sedikit tuangkan dalam tulisan untuk saling berbagi, mohon maaf sebelumnya kini postingannya berbentuk artikel tentang Hindari Sifat Serakah, yang biasa hanya posting link Pengajian dan Sholawatan. Berikut ini ada sebuah kisah semoga bisa mengambil hikmahnya.

Dalam sebuah kisah ada seseorang yang kurang mampu di suatu desa, bahkan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari - hari saja dia menggantungkan pada belas kasihan orang lain, untung saja masyarakat sekitarnya peduli terhadap nasibnya.

Singkat cerita di desa tersebut ada tetangga yang melaksanakan pesta pernikahan walau jaraknya lumayan jauh karena memang masih termasuk desa pelosok jadi jarak rumahnya masih jauh - jauh, kebetulan dia ikut di undang dalam acara tersebut, dia sangat senang banget karena memang jarang sekali makan daging , di saat yang sama ada undangan menghadiri acara aqiqoh di desa sebelahnya hari itu juga tetapi cuma terpaut 1 jam.

Sekarang tibalah saatnya orang tersebut berangkat ke acara yang pertama mendahulukan ke desa tetangga dengan tujuan tetap bisa menghadiri kedua acara tersebut, namun apa yang dia rencanakan malah meleset pas tiba di tempat tersebut acaranya telah selesai karena mulainya ternyata lebih awal daripada jam undangannya , walau masih ada sedikit makanan yang di sediakan pihak tuan rumah tapi tidak sesuai dengan yang dia harapkan , akhirnya dia pulang dengan perasaan kecewa dan dalam hati berkata"semoga pas di acara yg kedua masih kebagian banyak", tapi ternyata malah hujan turun dengan derasnya sehingga dia harus berteduh terlebih dahulu hampir sejam baru reda hujannya dan akhirnya melanjutkan perjalannya kembali walhasil ternyata yang dia inginkan juga tidak terkabulkan sampe di rumah yang punya hajat sudah selesai acaranya pula , kecewa untuk kedua kalinya dalam satu hari sekaligus.

Dari cerita tersebut kita dapat mengambil beberapa hikmah yang terkandung didalamnya antara lain :

1. Jangan sampai serakah ingin mendapatkan segalanya yang akhirnya malah tidak mendapatkan sama sekali hasilnya.
2. Kita cuma bisa merencanakan dan berusaha tetapi yang menentukan hanyalah ALLAH